Jum'at 11 Mei 2012 pukul 15. 55 wib adalah waktu berakhirnya masa jabatan Dewan Ambalan periode 2011/2012 dan awal dari masa jabatan periode 2012/2013. Sebelum Upacara dilaksanakan terlebih dahulu dilaksanakan gladi bersih.
Kak Angger Prakuntama, S.Pd. pimpin langsung dalam upacara serah terima jabatan, yang jadi Komandan Upacara adalah Angger Kholif Arrohman. Upacara berlangsung dengan khidmat. Daniel Ortega Kurniawan selaku Pradana yang baru menerima pucuk pimpinan Ambalan Arjuna dari Muhammad Fiqhi Maulaya selaku Pradana Arjuna yang lama begitu juga dengan Yuli Widiyanti menerima pucuk pimpinan Ambalan Srikandi dari Anissa Restu Budiasih selaku Pradana Srikandi lama. Upacara juga dilanjutkan dengan sambutan dari Pembina Uapcara. Pada upacara ini dihadiri oleh kakak-kakak dari Laksana, Bantara.
Upacara ditutup dengan doa dan kemudian Kak Angger dan Kak Sus diikuti oleh Kak Lilik, Kakak Laksana dan Kakak Bantara DA lama untuk memberikan ucapan selamat.
Arjuna - Srikandi 02.001 - 02.002
Jumat, 11 Mei 2012
Akhirnya SMANDAR Melaksanakan Upacara Pelantikan Penegak Laksana
Jum'at, 11 Mei 2012 adalah hari yang paling mengesankan bagi Calon Penegak Laksana mungkin bisa jadi kenangan yang tak terlupakan bagi Kakak-kakak Calon Penegak Laksana, mereka akhirnya berhasil menyelesaikan uji Laksana jumlah keseluruhannya adalah 18 orang. Upacara dipimpin langsung oleh kakak pembina Dra Sri Susilowati, yang menjadi komandan upacara adalah Pradana Putri Anissa Restu Budiasih dan pembawa bendera adalah Angger Kholif Arrohman.
Pada Uji Laksana minggu pertama adalah tentang Pusaka Adat, tetapi yang lolos hanya 4 dari Arjuna 2 dan Srinkandi 2 mereka adalah Rudy Febriyanto, Wachyu Deni Arifin, Tutik Rizqiyah, dan Ika Siswanti. Pada minggu berikutnya mereka tidak ikut uji laksana karena dinyatakan telah berhasil menyelesaikan uji laksana.
Pada Uji Laksana minggu kedua tentang bendera ambalan, hasilnya masih tetap sama dengan minggu sebelumnya hanya 4 orang keempatnya dari Arjuna mereka adalah Muhammad Fiqhi Maulaya, Ias Firdaus Alam Hudi, Rizqon Fa'ula, dan Zelado Adhi Permana. Pada minggu berikutnya mereka tidak ikut uji laksana karena dinyatakan telah berhasil menyelesaikan uji laksana bersama dengan 4 yang berhasil pada Uji Laksana di minggu sebelumnya.
Pada Uji Laksana ketiga tentang Bendera Merah Putih, hasilnya di luar dugaan semuanya berhasil yang diikuti oleh 10 Calon Laksana dari Arjuna berjumlah 4 dan Srikandi 6 mereka adalah Akhmad Rozi, Rofiq Hidayat, Kurniawan Nur Kholik, Tulus Hariawan, Tian Nur Rochmah, Dwi Supriyanti, Khodijah, Khasiati, Khomsatun, dan Kanthi Sugiyanti yang sebelumnya gagal pada Uji Laksana dua kali sebelumnya.
Dan Akhirnya Upacara pelantikan Laksana dilaksanakan berlangsung dengan khidmat, Kakak Pembina Dra .Sri Susilowati selaku Pembina Upacara menyematkan Tanda Kecakapan Umum Laksana kedapa Zelado Adhi Permana selaku perwakilan dari Arjuna dan Kanthi Sugiyanti selaku Perwakilan dari Srikandi, lalu dikikuti yang lainnya. Setelah upacara kedua pembina yaitu Kak Angger Prakuntama, S.Pd. dan Kak Dra. Sri Susilowati diikuti Pembantu Pembina Kak Lilik Rubiyanto beserta Kakak-Kakak Bantara dari Dewan Ambalan memberikan ucapan selamat kepada Kakak-Kakak Laksana yang baru saja dilantik.
Minggu, 22 April 2012
ADAT AMBALAN DAN RENUNGAN JIWA PRAMUKA PENEGAK
Pramuka Penegak adalah kaum muda yang pada tingkat perkembangan jiwanya diantaranya pada kondisi:
a. mampu mengungkapkan pendapat dan perasaannya dengan sikap yang sesuai dengan lingkungannya.
b. memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma
c. kehidupan emosinya mulai terintegrasi dengan fungsi-fungsi psikis lainnya sehingga labih stabil dan lebih terkendali.
Kaum muda seusia Pramuka Penegak berfikir kritis, realistis, rasional dalam berpendapat dan dalam perilakunya tercermin menggunakan pendekatan kultural serta apa yang menjadi masukan dicerna melewati perenungan-perenungan. Perkembangan semacam inilah yang membedakan dengan kelompok usia sebelumnya.
Pada kegiatan Pramuka Penegak kita dapati adanya:
a. Adat Ambalan
b. Sandi Ambalan
c. Renungan Jiwa
Adat merupakan kebiasaan yang disepakati dan ditaati oleh masyarakat lingkungan setempat yang sudah berlaku dari masa ke masa, sehingga terkesan merupakan peraturan dan tata nilai di masyarakat yang oleh anggotanya dijaga dan dilestarikan menjadi pedoman pergaulan dalam kehidupan di masyarakat. Adat bersifat lokal, hanya berlaku di masyarakat tertentu dan tidak berlaku di masyarakat yang lain.
ADAT AMBALAN PRAMUKA PENEGAK
Adat Ambalan merupakan adat kebiasaan yang diciptakan oleh Ambalan Penegak dan disepakati sebagai suatu yang harus ditaati serta merupakan tata nilai yang dijadikan pedoman dalam upaya meningkatkan kepeduliaan terhadap Tuhan YME, kepedulian pada bangsa dan tanah air sesama hidup dan alam lingkungannya kepedulian terhadap diri pribadinya, serta ketaatannya pada Kode Kehormatan Pramuka.
Anggota adat (Pramuka Penegak dalam Ambalan yang bersangkutan) bila berprestasi akan diberikan penghargaan sedang yang tersebut melanggar adat akan dikenakan sangsi.
Untuk dapat melestarikan Adat Ambalan, Dewan Ambalan Penegak menetapkan seorang Pemangku Adat yang dipilih dari anggota Ambalan yang senior, berpandangan luas dan teguh menjaga Adat Ambalan yang ada.
Macam-macam Adat Ambalan
Sedikit banyaknya yang manjadi Adat dalam Ambalan tergantung pada Ambalan itu sendiri. Contoh-contoh Adat Ambalan (yang pernah ada)
1) Adat Ambalan pada saat penerimaan calon Penegak dari Tamu Ambalan.
Setelah Tamu Ambalan ialah pemuda atau Pramuka penggalang yang sudah berusia 16 tahun yang berminat untuk mengikuti kegiatan Pramuka Penegak beberapa kali mengikuti latihan/kegiatan Pramuka Penegak, Tamu Ambalan dihadapkan dewan kehormatan Ambalan untuk diwawancari apakah dia benar-benar tertarik dengan kegiatan Pramuka Penegak dan apakah selama ini dia aktif mengikuti kegiatan Ambalan. Atas kemantapan tekat Tamu Ambalan tersebut dalam mengikuti kegiatan Ambalan, Dewan Kehormatan Ambalan menetapkan bahwa yang bersangkutan diterima sebagai calon Pramuka Penegak dengan harapan yang bersangkutan mengikuti keaktifannya dan menyelesaikan SKU Pramuka Penegak Bantara.
2) Adat Ambalan pada saat Calon Pramuka Penegak menyelesaikan SKU Pramuka Penegak Bantara
- pada proses menyelesaikan SKU, calon Penegak didampingi oleh 2 (dua) orang Pramuka Penegak Bantara Laksana sebagai monitor, pembimbing dan pengamat perkembangan keterampilan dan sikap calon Penegak selama mengikuti kegiatan Ambalan.
- pada saat menjelang pelantikan sebagai Penegak Bantara : calon diharuskan menjalankan tugas-tugas spritual, misalnya : berpuasa selama 2 (dua) kali penuh, membaca beberapa renungan jiwa dengan tujuan untuk lebih memantapkan semangat dan tekadnya untuk menjalankan tugas-tugas selanjutnya.
- setelah tugas-tugas spiritual tersebut selesai dilaksanakan , calon diminta menyucikan diri dan membuang jauh-jauh hal-hal yang bersifat negatif. Upacara adat ini disembuhkan dengan membasuh muka, berkumur, membasuh telinga dan tangan serta mengeringkan dengan handuk, kemudian handuk yang mengandung kotoran, akibat perbuatan dan sikap negatif yang pernah dilakukan dibuang.
3) Adat Ambalan membaca Renungan jiwa
Adat ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kepedulian anggota Ambalan terhadap Tuhan YME, tanah air, bangsa, masyarakat, alam, lingkungan, diri sendiri serta ketaatannya kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Misalnya : Renungan jiwa pada saat :
- peringatan hari besar nasional/agama
- selesai upacara pelantikan
- terdapat anggota Ambalan yang mengingkari/ melanggar Trisatya/ Dasadarma
4) Adat Ambalan ketika seseorang akan dilakukan pelantikan Penegak Pelaksana.
5) Adat Ambalan ketika melepas anggota Ambalan yang akan membaktikan diri ke masyarakat
d. Perlengkapan Adat Ambalan
1) Pusaka Ambalan
Sesuatu yang bersejarah bagi ambalan dan disepakati untuk dijadikan pusaka adat, yang akan dihadirkan pada saat upacara adat dilakukan.
2) beberapa macam Renungan jiwa
3) beberapa Sandi Ambalan
4) kostum Pemangku Adat
5) perlengkapan Upacara Adat
SANDI AMBALAN PRAMUKA PENEGAK
a. Sandi Ambalan disusun oleh dan untuk Pramuka Penegak sendiri yang kemudian oleh Pemangku Adat ditetapkan sebagai perangkat Adat Ambalan. Dalam proses penyusunannya, Pembina Pramuka Penegak memberikan pengarahan bahwa sumber utama dalam penyusunan Sandi Ambalan ialah :
1) Pancasila
2) Prinsip Dasar Kepramukaan
3) Kode Kehormatan Pramuka
4) AD dan ART Gerakan Pramuka
5) Norma-norma agama dan masyarakat
6) Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda.
b. Setiap Ambalan memiliki Sandi Ambalan, yang merupakan norma hidup bagi Pramuka Penegak dalam Ambalan tersebut ; dengan demikian Sandi Ambalan hanya berlaku bagi anggota Ambalan tertentu dan tidak berlaku bagi Anggota Ambalan lain
c. Bagi Pramuka Penegak, Sandi Ambalan merupakan sesuatu yang disakralkan, oleh karena itu ketika Sandi Ambalan dibacakan para Pramuka Penegak mengikutinya dengan cermat dalam suasana yang hening dan bahkan ada yang mengikutinya dengan sikap tertentu sebagaimana ditetapkan oleh Pemangku Adat Ambalan.
Contoh Sandi Ambalan
SANDI AMBALAN
TIRULAH MATAHARI
“Atau paling tidak jadilah seperti rembulan yang mampu mengarahkan sinar, menerangi bumi di malam gulita. Cahaya matahari seperti ilmu dan kasih yang tak pernah berkurang meskipun senantiasa dipancarkan untuk menerangi semesta.”
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Ibu pertiwi tersedu
Murka alam porak-porandakan negeri
Nafsu dan dengki coreng wajah bangsa
Anak negeri enggan dan berlalu
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Segelintir merangkak terseok-seok
Gundah hati penuh tanya
Segelintir merangkak cari mulia
Sepenuh jiwa menempuh kelelahan
Mengejar mulia hingga banyak jemu
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Mentari tenggelam, rembulan urung
Ibu pertiwi tersenyum dan beraksara
Jangan mengira mulia adalah madu yang kau makan
Takkan kau dapatkan mulia sebelum pahitnya sabar
Hanya yang bersungguh-sungguh dan bersabar
Yang akan menemukannya…
Kawanku, Arjuna dan Srikandi Indonesia,
Tundukkan kepala dan pejamkan matamu,
Rasakan tiap degup jantungmu,
Renungkanlah …
Bumi yang kita pijak,
Langit yang kita tatap,
Udara yang kita hirup,
Cahaya mentari yang kita rasakan kehangatannya,
Rembulan yang benderang di tengah gulita,
adalah
bumi, langit, udara, mentari, rembulan yang sama
dengan yang disaksikan
Plato, Socrates, Heraklius, Gandhi, Soekarno
Jika mereka bisa terinspirasi olehnya,
kenapa kita tidak?!
Tanamkan mutiara itu dalam dadamu
Satya dan Dharma Praja Muda Karana
Hingga tiba saatnya,
Engkau mampu menyinari tanpa mentari
Berjalan di malam hari tanpa rembulan
Sorot matamu bagai sihir
Tajam keningmu bagai kilatan pedang
Tirulah matahari
Jadilah mentari bagi dunia
Buka matamu
Dan tataplah ke depan
Kemuliaan adalah keniscayaan
Wajah zaman
Berlumuran debu hitam
Gulita terbelah
Sinar cerah merekah
Selama jantung masih berdetak
Kami, jiwa muda Indonesia
Takkan menyerah
Mengawal zaman
Mempersembahkan untukmu ibu pertiwi
Semangat PASOEPATI – PUSPITA MURTI
RENUNGAN JIWA PRAMUKA PENEGAK
a. Renungan ialah suatu naskah singkat yang menguasai nilai-nilai spiritual, mental dan moral dalam upaya mengamalkan satya dan darma Pramuka
b. Renungan dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetuk hati para Pramuka Penegak agar selalu ingat Satya dan Darmanya dan selalu mengamalkannya sesuai dengan motto :
Satyaku kudarmakan, darmaku kubaktikan
c. Naskah renungan disusun oleh Pramuka Penegak sendiri, dengan bimbingan Pembina mereka dan dijaga kelestariannya oleh Pemangku Adat
d. Macam-macam Naskah renungan, diantaranya:
1) renungan bagi mereka yang akan dilantik
2) renungan bagi mereka yang sedang mengalami masalah
3) bebarapa renungan dalam menperingati hari besar nasional
4) beberapa renungan dalam memperingati hari besar agama
5) renungan pada upacara penutupan latihan
PENUTUP
Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan Renungan Jiwa Pramuka Penegak bagi kita (Pembina Pramuka Penegak) merupakan alat pendidikan ; oleh karena itu dalam proses penyusunannya hendaknya diupayakan agar Pembina Pramuka Penegak yang bersangkutan terlibat dalam posisi sebagai pembimbing, dan pengerak supaya Adat Ambalan, Sandi Ambalan dan renungan jiwa tersebut tidak menyimpang dari :
1. Pancasila dan UUD 1945
2. Prinsip Dasar Kepramukaan
3. Kode Kehormatan Pramuka
4. AD dan ART Gerakan Pramuka
5. Norma-norma Agama dan Masyarakat
6. Hal-hal yang menunjang pembinaan kepribadian kaum muda
KEPUSTAKAAN
1. AD & ART GERAKAN PRAMUKA
2. PENDIDIKAN NILAI GERAKAN PRAMUKA. Kwarnas. Jakarta. 1999
3. Atmasulistya, Drs. H. Endy, PANDUAN PRAKTIS MEMBINA PRAMUKA, Jakarta, 2000.
4. Rujukan KML. Kwarnas. Jakarta. 1983
5. Keputusan Kwarda Jawa Tengah No. 10/KPTS/D.XI/8/79 tentang Tanda, Lambang, Bendera Dan Kibaran Cita Ambalan Penegak Dan/Atau Racana Pandega
Senin, 26 Maret 2012
Struktur Organisasi Dewan Ambalan Arjuna - Srikandi Nomor Gudep 02.001 - 02.002 pangkalan SMAN 1 Bandar masa bakti 2012/2013
Kamabigus : Drs. Haryoko Maskha
Mabigus :
Ka.Gudep :
Pembina Putra : Angger Prakuntama, S. Pd.
Pembina Putri : Dra. Sri Susilowati
Pembantu Pembina : Lilik Rubiyanto
M. Eko Darwanto
Dewan Ambalan :
Pradhana Putra : Daniel Ortega Kurniawan
Pradhana Putri : Yuli Widiyanti
Pemangku Adat : Zelado Adhi Permana
Muhammad Fiqhi Maulaya
Ias Firdaus Alam Hudi
Kurniawan Nurkholik
Rofiq Hidayat
Rizqon Fa'ula
Wachyu Deni Arifin
Rudi Febriyanto
Tulus Hariawan
Akhmad Rozi
Tutik Rizqiyah
Tian Nur Rochmah
Khodijah
Khasiati
Kanthi Sugiyanti
Dwi Supriyanti
Khomsatun
Ika Siswanti
Kerani Putra : Bana Yussuf Prayoga
Kerani Putri : Murinah
Juru Uang Putra : 1. Aska Adnan Alghoriri
Juru Uang Putri : 1. Rizky Setyaningrum
2. Yanti Rahmawati
Tekpram Putra : Muhammad Ibadullah
Tekpram Putri : Siti Aminah
Litev Putra : Barep Setyo Prakoso
Litev Putri : Khomsatun
Bimbang Putra : 1. Muhammad Nur Kholik
2. Nurul Ikhsan
Bimbang Putri : 1. Titik Trianingrum
2. Uswatun Khasanah
Giatop Putra : 1. Sandi Ilham Pamungkas
2. Syaiful Anwar
Giatop Putri : 1. Nurhayati
2. Muarofah
Anggota :
Putra : Wildan Dwi Cahyo
Putri : Diny Hutami Putri
Ida Rohayati
Listiawati
Martian Uswatun Khasanah
Novia Amrina Rosyada
Rizqy Fakhuziah
Zulfitriana Lestaluhu
Minggu, 15 Januari 2012
Raimuna
Raimuna adalah pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega dalam bentuk perkemahan besar yang di Indonesia diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka. Raimuna diselenggarakan mulai dari tingkat Kwartir Ranting ( kecamatan ) hingga tingkat nasional.
Raimuna di tingkat Kwartir Ranting disebut Raimuna Ranting atau biasa disingkat dengan Rairan. Raimuna Ranting diselenggarakan setiap 1 tahun sekali. Peserta dari Raimuna Ranting adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing gugusdepan (Ambalan Penegak atau Racana) dalam wilayah Kwartir Ranting (kecamatan) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Cabang (kabupaten atau kota) disebut Raimuna Cabang atau biasa disingkat dengan Raicab. Raimuna Cabang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Raimuna Cabang diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Ranting yang terdapat dalam wilayah Kwartir Cabang (kota) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Daerah (provinsi) disebut Raimuna Daerah atau biasa disingkat dengan Raida. Raimuna Daerah diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Raimuna Daerah diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Cabang yang terdapat dalam wilayah Kwartir Daerah (provinsi) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Nasional disebut Raimuna Nasional atau biasa disingkat dengan Rainas. Raimuna Nasional diadakan setiap 4 tahun sekali. Raimuna Nasional diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Daerah (provinsi). Perwakilan masing-masing provinsi ini biasanya diambilkan dari masing-masing Kwartir Daerah (kabupaten).
Maka, dalam raimuna supaya diadakan acara kegiatan bakti kepada masyarakat yang sifatnya tidak lebih luas daripada kegiatan Perkemahan Wirakarya. Kegiatan-kegiatan dalam raimuna dititik beratkan pada peningkatan kemantaban mental, fisik, pengetahuan, keterampilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Raimuna di tingkat Kwartir Ranting disebut Raimuna Ranting atau biasa disingkat dengan Rairan. Raimuna Ranting diselenggarakan setiap 1 tahun sekali. Peserta dari Raimuna Ranting adalah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing gugusdepan (Ambalan Penegak atau Racana) dalam wilayah Kwartir Ranting (kecamatan) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Cabang (kabupaten atau kota) disebut Raimuna Cabang atau biasa disingkat dengan Raicab. Raimuna Cabang diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Raimuna Cabang diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Ranting yang terdapat dalam wilayah Kwartir Cabang (kota) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Daerah (provinsi) disebut Raimuna Daerah atau biasa disingkat dengan Raida. Raimuna Daerah diselenggarakan setiap 3 tahun sekali. Raimuna Daerah diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Cabang yang terdapat dalam wilayah Kwartir Daerah (provinsi) tersebut.
Raimuna di tingkat Kwartir Nasional disebut Raimuna Nasional atau biasa disingkat dengan Rainas. Raimuna Nasional diadakan setiap 4 tahun sekali. Raimuna Nasional diikuti oleh Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega perwakilan dari masing-masing Kwartir Daerah (provinsi). Perwakilan masing-masing provinsi ini biasanya diambilkan dari masing-masing Kwartir Daerah (kabupaten).
Kegiatan dalam Raimuna
Raimuna adalah kegiatan pertemuan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega, yang bersumber pada nilai-nilai:- Filsafat Pancasila dan agama;
- jiwa perjuangan 1945;
- persahabatan dan kekeluargaan;
- perkembangan ekonomi, sosial, dan teknologi;
- seni budaya, kesehatan, kesejahteraan, dan kelestarian lingkungan hidup;
- keamanan dan ketertiban masyarakat;
- adat-istiadat dan tata susila;
- kepemimpinan dan kewirausahaan.
Maka, dalam raimuna supaya diadakan acara kegiatan bakti kepada masyarakat yang sifatnya tidak lebih luas daripada kegiatan Perkemahan Wirakarya. Kegiatan-kegiatan dalam raimuna dititik beratkan pada peningkatan kemantaban mental, fisik, pengetahuan, keterampilan Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.
Daftar pelaksanaan Raimuna Nasional
Berikut adalah daftar pelaksanaan Raimuna Nasional di Indonesia:No | Tahun | Tempat pelaksanaan | Waktu pelaksanaan |
---|---|---|---|
1 | 1969 | Cimanggis, Bogor, Jawa Barat | 21 - 26 Agustus 1969 |
2 | 1972 | Bedugul, Kabupaten Tabanan, Bali | 14 - 23 Agustus 1972 |
3 | 1976 | Karangkates, Kabupaten Malang Jawa Timur | 14 - 24 September 1976 |
4 | 1982 | Cibubur, Jakarta | 7 - 14 Agustus 1982 |
5 | 1987 | Cibubur, Jakarta | 14 - 21 Desember 1987 |
6 | 1992 | Cibubur, Jakarta | 3 - 12 Juli 1992 |
7 | 1997 | Cibubur, Jakarta | 1 - 10 Juli 1997 |
8 | 2003 | Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta | 8 - 17 Juli 2003 [1] |
9 | 2008 | Cibubur, Jakarta | 27 Juni - 7 Juli 2008 [2] |
10 | 2012 | Jayapura, Papua |
Ketua Pinsaka Bahari Tingkat Nasional, Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, S.E: “Pramuka Lingkar Nusantara”

“Pramuka punya etika moral yang kuat sehingga insya-Allah yang sekarang sedang menjamur seperti “korupsi”, itu nanti insya-Allah tidak ada lagi. Karena yang nantinya memimpin Negara ini basicnya Pramuka”, tegasnya.
Menurut Kingkin Suroso Gerakan Pramuka salah satu bahan baku yang sangat bagus yang tidak terkooptasi oleh apapun baik itu politik, suku, agama dan golongan. Mereka yang dibina adalah para remaja/pemuda Indonesia yang masih murni pemikirannya.
Kaitanya dengan pelaksanaan kegiatan Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011 (Pertinas Saka Bahari 2011) dengan memilih tempat di Pulau Sebatik, karena Pulau Sebatik sekarang menjadi pemikiran semua elemen bangsa, yaitu masalah perbatasan di pulau pulau terluar, Ungkap Laksama Pertama TNI Kingkin Suroso.
Pramuka kita bawa ke daerah-daerah terluar, kita perkenalkan daerah perbatasan negara di pulau terluar sehingga mereka akan memahami dan makin mencintai tanah airnya.
“Paling tidak mereka melihat secara langsung, inilah perbatasan Negara kita dengan segala aspek kehidupan disana. Mereka tidak hanya berkemah saja, tapi mereka juga akan berbagi dengan masyarakat disekitarnya, berbaur kemudian melihat kakak-kakaknya, TNI, Polisi yang menjaga diperbatasan, kemudian mereka juga akan melakukan kegiatan-kegiatan wisata budaya yang ada di daerah Sebatik. Tak kalah pentingnya adalah mereka tahu percis daerah perbatasan kita seperti apa”, tegas Kadispotmar.
Lebih dari itu ujar Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, di Pulau Sebatik dijadwalkan pengibaran Bendera Merah Putih seluas 1.000 meter persegi. Pengibaran bendera itu sebagai acara puncak kegiatan perkemahan bakati di Pulau Sebatik, yaitu tanggal 10 Januari 2012 dan menurut rencana dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dr. Andy Alfian Mallarangeng. Pengibaran bendera ini merupakan bagian dari kegiatan yang namanya “Pramuka Lingkar Nusantara”.
Kenapa demikian lanjut Kak Kingkin karena Pramuka dari masa ke masa akan berkeliling keperbatasan, ke pulau-pulau terluar dengan membawa bendera ini untuk dikibarkan pada setiap kegiatan perkemahan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka.
Usai pengibaran di Sibatik, Bendera Merah Putih yang berukuran 1.000 meter persegi itu diserahterimakan kepada Gubernur Papua untuk dikibarkan pada kegiatan Raimuna Nasional pada akhir bulan Juni 2012 di Bumi Perkemahan Cendrawasi, Papua.
Hingga Jum’at (6/1), KRI Dr. Soeharso tiba di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Timur. Di Terakan peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2012 akan mendapat pembekalan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. M. Nuh.
Menurut data sementara, peserta yang berada di KRI Dr. Soeharso berjumlah 684 orang, meliputi peserta (Pramuka Penegak dan Pandega) Pimpinan Kontingen dan Pembina Pendamping dari 20 Kwarda Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, serta Satuan Karya Pramuka Tarunabumi. Jumlah ini belum termasuk akan akan naik dari embarkasi Pelabuhan Tarakan, Kaltim.
Sumber: Humas Kwarnas
SMAN 1 Bandar Berhasil Gaet Sembilan Piala di Event Kemah Tegak Karya I
Gringsing, 28 Desember 2011, Hasil yang cukup membanggakan diraih oleh Pramuka SMAN 1 Bandar yang sukses meraih sembilan piala dalam event KTK ( Kemah Tegak Karya ) yang pertama kali diselengarakan di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Meskipun diwarnai hujan semangat Ambalan Arjuna dan Srikandi tidak redup, mereka yang berjumlah 12 putra dan 12 putri mencatatkan hasil yang gemilang. Pada event itu SMAN 1 Bandar hampir meraih semua juara kecuali lomba PBB. Pembantu pembina Kakak Lilik Rubiyanto tidak menduga bahwa Pangkalan SMAN 1 Bandar bisa meraih juara hampir di semua kategori.
"Pada mulanya kami hanya menargetkan empat piala saja, tetapi di luar dugaan kami hampir meraih juara di semua kategori, kecuali lomba PBB. Kami berangkat pukul 07.00 WIB setelah melakukan doa bersama, dan kami sampai di sana belum ada peserta satu pun yang sampai di Bumi Perkemahan jadi kami adalah peserta yang datang paling awal dari peserta lain. Meskipun diwarnai hujan dengan petir menggelegar, kami tetap semangat dan tidak menyerah. Sebelum pengumuman tepatnya ketika upacara penutupan hati kami terasa berdebar-debar. Tetapi kami patut mensyukuri dan bangga apa yang kami raih." kata Kak Lilik.

"Pada mulanya kami hanya menargetkan empat piala saja, tetapi di luar dugaan kami hampir meraih juara di semua kategori, kecuali lomba PBB. Kami berangkat pukul 07.00 WIB setelah melakukan doa bersama, dan kami sampai di sana belum ada peserta satu pun yang sampai di Bumi Perkemahan jadi kami adalah peserta yang datang paling awal dari peserta lain. Meskipun diwarnai hujan dengan petir menggelegar, kami tetap semangat dan tidak menyerah. Sebelum pengumuman tepatnya ketika upacara penutupan hati kami terasa berdebar-debar. Tetapi kami patut mensyukuri dan bangga apa yang kami raih." kata Kak Lilik.
Kontingen ARJUNA-SRIKANDI SMANDAR bawa pulang 9 piala di perkemahan KTK I Gringsing 26-28 Desember 2011, diantaranya:
1. PPK Putra (Juara 1)
2. PPK Putri (Juara 2)
3. Pionering Putra (Juara 3)
4. Pionering Putri (Juara 2)
5. K3 Putra (Juara 2)
6. K3 Putri (juara 2)
7. Presentasi Putra (Juara 3)
8. Presentasi Putri (Juara 2)
9. Pentas Seni (Juara 2).
Dan secara keseluruhan menyabet Juara Umum II & Juara Tergiat II.

Foto Kontingen Arjuna-Srikandi mengangkat piala bersama Pembina Putra Angger Prakuntama, S.Pd.
Langganan:
Postingan (Atom)