
“Pramuka punya etika moral yang kuat sehingga insya-Allah yang sekarang sedang menjamur seperti “korupsi”, itu nanti insya-Allah tidak ada lagi. Karena yang nantinya memimpin Negara ini basicnya Pramuka”, tegasnya.
Menurut Kingkin Suroso Gerakan Pramuka salah satu bahan baku yang sangat bagus yang tidak terkooptasi oleh apapun baik itu politik, suku, agama dan golongan. Mereka yang dibina adalah para remaja/pemuda Indonesia yang masih murni pemikirannya.
Kaitanya dengan pelaksanaan kegiatan Pelayaran dan Perkemahan Bakti Saka Bahari Tingkat Nasional 2011 (Pertinas Saka Bahari 2011) dengan memilih tempat di Pulau Sebatik, karena Pulau Sebatik sekarang menjadi pemikiran semua elemen bangsa, yaitu masalah perbatasan di pulau pulau terluar, Ungkap Laksama Pertama TNI Kingkin Suroso.
Pramuka kita bawa ke daerah-daerah terluar, kita perkenalkan daerah perbatasan negara di pulau terluar sehingga mereka akan memahami dan makin mencintai tanah airnya.
“Paling tidak mereka melihat secara langsung, inilah perbatasan Negara kita dengan segala aspek kehidupan disana. Mereka tidak hanya berkemah saja, tapi mereka juga akan berbagi dengan masyarakat disekitarnya, berbaur kemudian melihat kakak-kakaknya, TNI, Polisi yang menjaga diperbatasan, kemudian mereka juga akan melakukan kegiatan-kegiatan wisata budaya yang ada di daerah Sebatik. Tak kalah pentingnya adalah mereka tahu percis daerah perbatasan kita seperti apa”, tegas Kadispotmar.
Lebih dari itu ujar Laksamana Pertama TNI Kingkin Suroso, di Pulau Sebatik dijadwalkan pengibaran Bendera Merah Putih seluas 1.000 meter persegi. Pengibaran bendera itu sebagai acara puncak kegiatan perkemahan bakati di Pulau Sebatik, yaitu tanggal 10 Januari 2012 dan menurut rencana dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI, Dr. Andy Alfian Mallarangeng. Pengibaran bendera ini merupakan bagian dari kegiatan yang namanya “Pramuka Lingkar Nusantara”.
Kenapa demikian lanjut Kak Kingkin karena Pramuka dari masa ke masa akan berkeliling keperbatasan, ke pulau-pulau terluar dengan membawa bendera ini untuk dikibarkan pada setiap kegiatan perkemahan yang diselenggarakan oleh Gerakan Pramuka.
Usai pengibaran di Sibatik, Bendera Merah Putih yang berukuran 1.000 meter persegi itu diserahterimakan kepada Gubernur Papua untuk dikibarkan pada kegiatan Raimuna Nasional pada akhir bulan Juni 2012 di Bumi Perkemahan Cendrawasi, Papua.
Hingga Jum’at (6/1), KRI Dr. Soeharso tiba di Pelabuhan Tarakan, Kalimantan Timur. Di Terakan peserta Pelayaran dan Pertinas Saka Bahari 2012 akan mendapat pembekalan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof. Dr. M. Nuh.
Menurut data sementara, peserta yang berada di KRI Dr. Soeharso berjumlah 684 orang, meliputi peserta (Pramuka Penegak dan Pandega) Pimpinan Kontingen dan Pembina Pendamping dari 20 Kwarda Gerakan Pramuka seluruh Indonesia, serta Satuan Karya Pramuka Tarunabumi. Jumlah ini belum termasuk akan akan naik dari embarkasi Pelabuhan Tarakan, Kaltim.
Sumber: Humas Kwarnas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar